Halo sahabat petani, mungin tidak cuma anda, banyak orang diluar sana yang terlampau kebingungan dimana tempat pengepul jahe atau tempat menjual jahe yang sudah dipanen.
Bahkan jauh sebelum menanam pun banyak orang yang sudah kebingungan cara untuk menjualnya. hehehe...
Sebelum terlalu jauh saya membantu sahabat petani, untuk menjawab dimana tempat yang cocok untuk menjual hasil bumi jahe ini. Saya ingin berpendapat bahwasannya "dimana ada produk bagus, disitu ada pembeli yang bagus". Saya yakin pekerjaan apapun bahkan menjadi petani jahe sekalipun asal itu di telateni dan bisa menghasilkan jahe yang bagus, maka kita tidak perlu repot untuk berpromosi, para pengepul akan senantiasa mencari.
Fokus saja kepada pekerjaan, tingkatkan hasil, lalu bagikan pengalaman bertani ke orang lain. Dengan membangun relasi yang baik ke semua orang jahe akan mudah terjual.
Nah... selanjutnya mari kita bahas, kenapa jahe MASIH LAKU dan MASIH DIBURU
1. Mulai dari kebutuhan EKSPOR jahe merah indonesia
"Selain untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, jahe
Indonesia diekspor ke beberapa negara pengguna dalam bentuk segar
dan simplisia. Pada tahun 2007 pasar ekspor jahe Indonesia mencapai 18
negara, dengan pengekspor terbesar adalah Malaysia, Jepang, Singapura,
dan Bangladesh (BPS 2007). "
"Pada tahun 2008, volume dan nilai ekspor
kelompok komoditas tersebut masing-masing adalah 11.137 ton dan US $
4,221 juta setara dengan Rp. 42 milyar (BPS 2008)"
Yak... karena kebutuhan ekspor masih sangat tinggi, maka kita tinggal mencari dimana tempat ekspor yang paling baik dan sesuai standar. Dan yang terutama adalah LEGAL :-)
2. Kebutuhan sentra industri MAKANAN dan Jamu
Industri makanan dan jamu, masih menjadi nomor 2 setelah ekspor, yap.. kebutuhan sentra industri makanan dalam negeri masih banyak yang membutuhkan jahe merah segar. (silahkan di googling sendiri untuk membuktikan)
yang ketiga adalah
3. Kebutuhan pasar daerah.
Dengan berdasarkan rekor panen pertama saya dan teman teman waktu itu hanya sekitar 1000-1500kg, kami bisa menjual jahe dengan harga 11.000 s.d 12.000 perkg ke pasar daerah jawa timur, meliputi malang (dijual 20rb/kg), kediri (16rb/kg), sidoarjo (21rb/kg), dan surabaya (22rb/kg) . Penjualan tersebut cukup cepat, dikarenakan rata - rata pembelian adalah 200kg.
Dari beberapa argument diatas dapat disimpulkan, bahwa para petani tidak perlu diragukan dengan hasil jahe "MAU DIJUAL KEMANA?? TANAM dulu baru PIKIRkan"
Dengan hasil jahe yang BAGUS... tidak ada yang tidak laku :-) tetap SEMANGAT..!!
"orang biasa mencari pekerjaan, orang cerdas menjadi pekerja sukses, orang kreatif menciptakan pekerjaan"